Artikel ini saya dapat dari blog
resminya om Bakrie. Silahkan anda simak baik-baik kisah
wirausaha yang sukses ini. Pesen saya, jangan lihat posisinya atau
keadaannya sekarang, tapi lihat apa yang ia katakan.
Lihat pengalamannya dan ambil
sisi positifnya. Semoga kisah nyata
pengusaha sukses ini bisa menginspirasi dan menggugah semangat anda…
Selama ini banyak orang bertanya
kepada saya bagaimana rahasianya menjadi pengusaha yang sukses. Mereka berharap
saya bersedia membagi pengalaman dan kiat-kiat berusaha supaya sukses.
Bagi saya, membagi
pengalaman kepada orang lain menyenangkan, apalagi bila pengalaman saya
tersebut bermanfaat.
Saya diundang oleh Universitas
Islam As Syafiiyah, Jakarta, untuk membagi pengalaman. Dalam acara bertajuk
“Studium Generale Kewirausahaan” itu saya diminta memberikan ceramah mengenai
kewirausahaan dan kiat sukses berbisnis.
Kepada para mahasiswa saya
katakan untuk sukses berbisnis kita tidak bisa hanya belajar di bangku kuliah
saja. Bangku kuliah hanya mengajarkan dasar dan teori. Sisanya kita belajar
kepada mereka yang telah berhasil. Orang itu tidak harus S3 untuk menjadi
pengusaha. Bisa jadi hanya S1 seperti saya, bahkan ada yang tidak memiliki
ijasah.
Apa langkah pertama yang harus
dilakukan untuk memulai usaha
dan menggapai kesuksesan? Jawabannya adalah mimpi. Kita harus berani bermimpi
menjadi orang yang sukses. Sejarah juga membuktikan banyak temuan hebat dan
orang sukses dimulai dari sebuah mimpi. Kalau anda bermimpi saja tidak berani,
ngapain membuka usaha.
Tentu saja tidak hanya berhenti
sekedar mimpi untuk mencapai sukses. Setelah mimpi anda bangun, lalu
pikirkanlah mimpi anda. Berfikirlah yang besar. Seperti kata miliarder Amerika
Donald Trump; if you think, think big. Pikir yang besar, pikir jadi presiden,
jangan pikir yang kecil-kecil.
Setelah itu anda buat rencana,
buat rincian, dan bentuk sebuah tabel. Terakhir, yang paling penting, segera
jalankan rencana tersebut. Jika anda bertanya perlukah berdoa? saya katakan
berdoa itu perlu (baca : sangat penting). Tapi perencanaan juga perlu. Doa saja
tanpa perencanaan saya rasa tidak akan berhasil.
Dulu waktu masih kuliah, saya
biasa membuat perencanaan dan membagi waktu. Saya bangun sholat Subuh, lalu
latihan karate, setelah itu tidur lagi sampai pukul 10. Baru pukul 11 belajar.
Intinya dengan perencanaan,
masalah akan terselesaikan dengan baik. Sekarang juga begitu, saya bagi waktu
untuk partai dan lainnya. Pukul sekian seminar, pukul sekian jadi pembicara,
pukul sekian… Kadang 10 masalah bisa saya selesaikan sehari.
Keluhan paling sering dilontarkan
orang yang tidak berani berusaha adalah tidak mempunyai modal atau dana. Banyak
juga yang berkata saya bisa sukses karena ayah saya pengusaha. Itu salah besar.
Saat memulai usaha saya tidak mempunyai uang.
Saat akan membeli Kaltim Prima
Coal (KPC) saya juga tidak memiliki dana. Caranya saya datangi calon kontraktor
dan tawarkan kerjasama yang menguntungkan dia, tapi saratnya dia pinjami saya
dana. Saya juga mendatangi bank dan berkata demikian. Lalu dari uang yang
dipinjamkan itu, saya membeli KPC dan sekarang menjadi perusahaan besar.
Jangan pernah bicara tidak punya
dana. Uang datang jika ada ide besar atau ada proyek yang visible. Bill Gates
juga tidak mempunyai uang, tapi dia mempunyai ide bagus. Dia tidak lulus
kuliah, dia bukan anak orang kaya, tapi dari garasinya dia bisa membuat
Microsoft jadi perusahaan besar.
Maka pikirkan ide yang
bagus, lalu anda cari partner
yang punya uang. Yakinkan dia dan berkerjasamalah dengan dia. Jika
dalam kerjasama partner anda meminta keuntungan lebih besar, jangan persoalkan.
Misal semua ide dari anda tapi
anda hanya dapat 10%, itu tidak masalah. Sebab 10% itu masih untung dari pada
anda tidak jadi bekerjasama dan hanya dapat nol %. Jangan lihat kantong orang,
jangan lihat untung orang, lihat kantong kita ada penambahan atau tidak.
Setelah anda menjalani usaha, suatu
saat anda pasti akan menghadapi masalah. Hadapi saja masalah itu, karena
masalah adalah bagian dari hidup yang akan terus datang. Saya sendiri juga
pernah menghadapi masalah saat krisis ekonomi 1997-1998. Saat itu keadaan
perekonomian sulit, semua pengusaha dan perusahaan juga sulit.
Saat itu saya jatuh miskin.
Bahkan saya jauh lebih miskin dari pengemis. Ini karena saya memiliki hutang
yang sangat besar. Hutang saya saat itu sekitar USD 1 miliar. Di saat yang
sulit ini biasanya sahabat-sahabat kita, rekan-rekan kita semua lari.
Karena itu di saat yang sulit
ini, kita tidak boleh memperlihatkan kita sedang terpuruk. Jangan perlihatkan
kita sedang gelap. Seperti yang diajarkan ayah saya Achmad Bakrie; jangan
biarkan dirimu di tempat yang gelap, karena di tempat yang gelap bayangan pun
akan meninggalkanmu.
Maka saat susah itu saya tetap
tegar dan tidak menunjukkan keterpurukan. Bahkan saya terpilih jadi ketua umum
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk yang kedua kalinya. Kalau saat itu saya
tunjukkan keterpurukan, mana mau mereka memilih saya.
Tapi yang penting setelah kita
terpuruk, kita harus bangkit
kembali. Kalau saat itu saya tidak bangkit, maka tidak bisa saya
seperti saat ini. Saya berprinsip hadapi saja masalah, jangan lari. Banyak
usaha yang saya lakukan, misalnya melepas saham keluarga dari 55% jadi tinggal
2,5%. Saya juga mencari pinjaman sana-sini.
Akhirnya dengan usaha keras pada
tahun 2001 saya bisa bangkit kembali dan hutang saya bisa dilunasi dan bisnis
saya membaik kembali.
Itulah pengalaman saya selama
ini. Saya berharap bisa menjadi ilmu yang berguna. Papatah mengatakan pengalaman
adalah guru yang paling baik. Sebagai penutup saya ingin bercerita
mengenai kisah telur Colombus. Suatu saat Colombus menantang orang-orang untuk
membuat telur bisa berdiri.
Saat itu tidak ada satupun orang
yang bisa membuat telur berdiri. Kemudian Colombus memberi contoh cara membuat
telur berdiri dengan memecahkan bagian bawahnya. Lalu orang-orang berkata; ah,
kalau begitu caranya saya juga bisa.
Nah, saya ingin menjadi Colombus.
Saya tunjukkan caranya, lalu anda mengatakan; kalau begitu saya juga bisa.
Kemudian anda memulai usaha dan menjadi berhasil dan sukses. Saya senang kalau
anda sukses, karena semakin banyak orang sukses, semakin maju bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar