Anak Jembatan Orang Tua Masuk Neraka

Joni | 22 Nov 2014 |

22 Nov 2014


Kasih Ibu sepanjang masa, demikianlah bait lagu yang menggambarkan bagaimana kasih sayang  orang tua pada anak. Mulai sejak dari kandungan, bayi, anak-anak hingga dewasa kucuran kasih sayang orang tua terus mengalir pada anaknya. Mereka tak peduli bagaimana kondisi anaknya, apakah bodoh, cacat, pintar, nakal, namun kata-kata pujian terus dia lontarkan.
            Seiring berjalannya waktu, pujian yang selama ini diucapkan orang tua dibayangi dengan harapan agar  tercapai dan anaknya harus menjadi yang terbaik dengan cara apapun. Begitulah cinta orang tua pada buah hati tercinta.
            Saya yakin dan percaya semua yang dilakukan orang tua itu baik dan memang itu yang menjadi cita-cita semua orang tua. Tapi kita harus ingat, apa yang dianggap manusia baik, belum tentu baik menurut allah. Barikut ini adalah kenakalan orang tua demi membahagiakan anaknya :
Gratifikasi adalah tindakan memberikan sesuatu pada pihak lain dengan harapan mempengaruhi keputusan. Hal ini sangat sering dilakukan orang tua, mulai dari masuk TK, SD, SMP, SMA hingga yang paling besar nominalnya adalah untuk masuk jenjang pendidikan tinggi atau kerja. Hal yang paling spesifik untuk para anak guru yang sering merubah nilai demi lulus seleksi PTN melalui jalur undangan, padahal mereka lupa talah membrikan tiket neraa untuk dia dan anaknya.
Riya adalah melakukan dan memperlihatkan sesuatu karena manusia lain. Perbuatan ini memang sulit untuk di indentifikasi mengingat hanya allah dan orang itu yang tahu, tapi para orang tua harus berhati-hati karena membanggakan anaknya sangat dekat dengan sifat yang dibenci allah yaitu Riya’.
Syirik adalah perbuatan menyekutukan allah dalam berbagai hal. Contoh yang terlihat disini adalah saat orang tua sibuk menanamkan pesan-pesan untuk sukses duniawi pada anaknya, bahkan telah mengarah pada doktrin dan lupa mengingatkan bahwa kesuksesan akhiratlah yang paling utama. Hal ini sering terlihat saat tutuntan secara berlebihan orang tua agar anaknya lulus di perguruan tinggi ternama, mendapat peringkat utama, juara ini dan  itu, seakan dunialah standar keberhasilan orang tua mendidik anak.
Demikianlah tulisan saya, semoga menjadi renungan kita semua. Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terimakasaih pada kedua orang tua saya yang telah menjaga dirinya dari segala dosa hanya untuk membuat anaknya terlihat sukses dimata orang lain. Akhir kata saya minta maaf jika ada salah kata dan kepada allah saya minta ampun.

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar