Perbedaan Biaya (cost) dan Beban (expense)

Joni | 1 Mei 2016 |

1 Mei 2016


citrajoni.com
Akuntansi oleh sebagian orang disebut sebagai ilmu dan sebagian lainnya disebut seni. Bagi saya sebagai seorang akuntan mengambarkan akuntansi sebagai ilmu yang memiliki nilai seni dalam prakteknya.
Salah satu contohnya adalah penggunaan terminologi antara biaya (cost) dan beban (expense). Menurut akuntansi, beban (expense) adalah biaya yang sudah digunakan atau dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan biaya (cost) adalah sejumlah uang (atau setara kas) yang digunakan untuk mendapatkan aset (pada neraca) dan/atau menjadi beban (pada laba rugi).
Ilustrasi A
Sebuah event organizer membeli kertas untuk acara kliennya sebanyak 500 rim dan baru digunakan pada acara tersevut baru 400 rim. Dari ilustrasi diatas dapat diidentifikasi bahwa nilai atas 500 rim kertas adalah biaya (cost), dan 400 rim kertas adalah beban (expense). Untuk sisa 100 rim kertas masuk kategori aset sampai pada saat digunakan baru bisa diakui sebagai beban.
Ilustrasi B
Ketika perusahaan menyewa gedung untuk 4 tahun senilai 400.000.000,-. Maka terminologi yang digunakan adalah biaya (cost), karena memang biaya tersebut belum dinikmati. Ketika setahun berjalan, maka perusahaan bisa mengakui nilai 100.000.000,- sebagai beban (expense). Perlakuan yang sama diterapkan pada tahun kedua senilai 100.000.000, tahun ketiga senilai 100.000.000, dan pada tahun keempat senilai 100.000.000.
Biaya (cost) bisa jadi beban (expense) atau bisa tetap sebagai aset.
Ilustrasi C
Perusahaan membeli tanah (land) untuk kegiatan bisnis, maka perusahaan menetapkan biaya (cost) yang dikeluarkan tersebut sebagai aset (asset) dan tidak pernah akan diakui sebagai beban (expense). Itulah alasan kenapa tanah tak pernah habis dan tak pernah di depresiasikan (deprecieted).
                                                                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar